Dokter Tifa, seorang aktivis sekaligus dokter, kembali jadi sorotan publik setelah mengunggah pernyataan kontroversial yang menuduh Presiden Joko Widodo menggunakan ijazah palsu. Tuduhan ini ia sampaikan melalui media sosial dan beberapa wawancara publik yang kemudian viral.
Awalnya, Dokter Tifa dikenal sebagai sosok vokal dalam berbagai isu sosial dan kesehatan. Ia aktif menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah, terutama di bidang penanganan pandemi dan kesehatan masyarakat. Namun, langkahnya kali ini dianggap melampaui batas hukum.
Pihak Istana dan sejumlah pendukung Presiden menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan mencemarkan nama baik kepala negara. Tak lama setelah pernyataannya viral, aparat hukum memanggil Dokter Tifa untuk diperiksa sebagai saksi. Proses hukum pun berjalan cepat.
Penyidik kemudian menetapkan Dokter Tifa sebagai tersangka dengan tuduhan menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian. Ia medusa88 login dijerat pasal dalam Undang-Undang ITE yang bisa membuatnya menghadapi ancaman hukuman penjara hingga beberapa tahun.
Meski menghadapi tekanan hukum, Dokter Tifa tetap bertahan dengan pendiriannya. Ia mengklaim memiliki dasar untuk menyampaikan tuduhan tersebut dan siap membuktikannya di pengadilan. Namun, banyak pihak meragukan validitas bukti yang ia miliki.
Kasus ini memicu perdebatan publik soal batas antara kebebasan berpendapat dan penyebaran hoaks. Sebagian masyarakat mendukung langkah hukum terhadap Dokter Tifa, sementara yang lain menganggap proses ini sebagai bentuk pembungkaman kritik.
Kini, perjalanan aktivisme Dokter Tifa memasuki babak baru—dari panggung advokasi ke ruang sidang, dengan ancaman penjara yang membayangi langkahnya.